Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan fasilitas rumah sakit di Jakarta sudah siap untuk menghadapi adanya lonjakan kasus Covid-19 pasca libur panjang akhir Oktober 2020.
"Sekarang kapasitas ICU dan rawat inap Covid-19 masing-masing 60 persen dan 55 persen. Jadi kalau ada lonjakan siap menampungnya," kata Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (2/11).
Kata dia, kapasitas tersebut berdasarkan data pada Sabtu (31/10). Ketersediaan tempat tidur untuk pasien Covid-19 tersebar di 98 RS rujukan di Ibu Kota.
Selain itu, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga mengatakan pihaknya teman meminta agar gugus tugas tingkat RW dapat segera melaporkan warganya yang memiliki gejala Covid-19 usai bepergian libur panjang.
"Sebelum liburan kami sudah meminta Gugus Tugas RW untuk mengabarkan warga, bila habis bepergian atau liburan dan mengalami gejala, segera ke puskesmas untuk dilakukan observasi, sehingga bila perlu dilakukan testing. Bila ada gejala bisa langsung dideteksi lebih awal," jelasnya.
Sementara itu, Koordinator RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran Jakarta, Tugas Ratmono menyampaikan, belum terlihat adanya lonjakan pasien Covid-19 yang masuk dan dirawat di RSD Wisma Atlet pasca libur panjang.
"Kami belum melihat ada suatu perubahan atas dampak dari tren (pasca) libur panjang ini. Ya, kita harapkan mudah-mudahan (libur panjang) tidak terlalu memberikan dampak terhadap tingkat hunian di RSD Wisma Atlet," terang Tugas saat dialog di Media Center Covid-19, Graha BNPB, Jakarta, Senin (2/11).
Lebih lanjut, Tugas mengatakan, upaya mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19 pasca libur panjang sudah siap dilakukan RSD Wisma Atlet. Ketersediaan tempat tidur dan tenaga kesehatan masih cukup melayani pasien.
"Untuk mengantisipasi kemungkinan lonjakan Covid-19 yang akan meningkat ya kami sudah siapkan. Ini juga dari beberapa pengalaman libur panjang sebelumnya, seperti libur 17 Agustus-an dan beberapa libur panjang lain," lanjutnya.0 mdk