Angel, 29 tahun, tidak percaya kalau suaminya, Irfansyah (45) dituding polisi sebagai salah satu tersangka dugaan rencana pembunuhan empat tokoh nasional dan pemimpin lembaga survei.
"Nggak mungkin bangetlah, dia pasti mikir keluarga. Mana mau dia kayak begitu," kata Angel saat ditemui Tempo di kontrakannya, Sukabumi Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa, 28 Mei 2019.
Menurut Angel, kegiatan suaminya sehari-hari hanya mencangkok tanaman di lapangan sekitar Pos Satpam Peruri, tidak jauh dari kontrakannya. Ayah dua anak itu memang tidak memiliki pekerjaan tetap.
"Kalau ada orang, ada yang mau beli, pohonnya dijual," kata dia.
Di Pos Satpam Peruri, terlihat banyak tanaman dan bunga-bunga yang diletakkan rapi di pinggir dinding. Di sana, terdapat tempat duduk dan meja dari kayu. Dua orang satpam yang ditemui Tempo mengakui bahwa tanaman tersebut merupakan hasil kerja Irfansyah. Namun, keduanya tidak bersedia diwawancarai karena alasan pekerjaan dan perusahaan.
Irfansyah ditangkap di Pos Satpam Peruri itu pada Selasa malam, 21 Mei 2019. Polri menyebut Irfansyah berperan sebagai eksekutor dengan bayaran Rp 5 juta. Dia dan lima orang lain-- HK, TJ, AZ, AD, dan AF--diduga merupakan satu kelompok dan merencanakan pembunuhan pada 22 Mei 2019.
Angel mengatakan, selain mencangkok tanaman, suaminya kadang bekerja untuk menemani bosnya, seorang pemilik lahan parkir. Namun, kebanyakan waktu Irfansyah dihabiskan di rumah.
Angel menegaskan bahwa Irfansyah tidak menjadi tim atau relawan pemenangan salah satu calon presiden dan wakil presiden. "Tidak ada," kata dia.
Angel menambahkan, jika suaminya diberi uang Rp 5 juta seperti yang dibilang polisi, uang itu pasti sudah diterimanya. Sebelum ditangkap, mereka tengah menunggak kontrakan dua bulan. Per bulan, mereka harus membayar Rp 800 ribu.
"Dia malah pinjam duit sama teman Rp 2 juta untuk kontrakan. Pas penangkapan, ada polisi yang baik mungkin, dibalikin duitnya sama saya," kata dia.
Selain itu, Angel mengatakan suaminya juga tidak pernah bepergian ke luar kota untuk berjumpa orang lain. "Untuk pulang ke Medan saja tidak ada duit," kata dia.
Angel menambahkan, suaminya tidak menyimpan senjata api, apalagi untuk membunuh tokoh nasional. Lingkungan bersosialisasi suaminya hanya di rumah dan dengan beberapa teman di Pos Satpam Peruri. 0 tco