Sapati (67), warga RT 12/04 Kelurahan Penjaringan, mengatakan, bersama suaminya Suyitno (66) menggarap lahan tersebut sejak 2017 setelah mendapat izin dari pemilik.
"Awalnya kita cuma tanam dua pohon karena sedikit bibitnya. Terus bijinya kita bibitin lagi," ujarnya, Kamis (18/4).
Upaya mengembangkan bibit terus dilakukan, hingga 2018 lalu mereka mampu melakukan panen hampir setiap hari. Menurutnya, dari hasil memanfaatkan lahan itu Ia dan keluarga bisa mendapat penghidupan lebih baik
"Kita tak pernah hitung jumlah yang dipanen, tapi selalu habis dibeli warga sekitar sini," ucap Sapati.
Sebagai kelanjutan usaha, Sapati berharap bisa membuka kios di kawasan Jl Pakin untuk menjual hasil bercocok tanamnya itu. Diyakininya, bila memiliki kios usahanya akan semakin berkembang.
Lurah Penjaringan, Depika Romadi menambahkan, Pemkot Jakarta Utara juga sudah melakukan pembinaan dan pendampingan terhadap mereka, termasuk penyediaan bibit tanaman lainnya.
"Saat ini juga sedang diarahkan ke tanaman hidroponik,” tandasnya.0 bjid