Meski jumlah tes Corona (COVID-19) telah melampaui empat kali lipat standar WHO, namun Jakarta belum aman dari wabah itu. Gubermur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta warga Ibu Kota ekstra hati-hati.
Awalnya, Anies menjelaskan jumlah tes Corona yang ada di Jakarta sudah sesuai standar WHO, bahkan melampaui. Menurut Anies, WHO mensyaratkan seribu tes untuk 1 juta penduduk per minggu.
"WHO menetapkan standar seribu orang dari 1 juta penduduk dites setiap minggunya. Itu yang kemudian kita kerjakan di Jakarta, bahkan setelah masa PSBB transisi ini kita telah melampaui jumlah standar tes oleh WHO," papar Anies mengungkapkan ini melalui channel YouTube Pemprov DKI Jakarta seperti dilihat detikcom, Sabtu (25/7/2020).
"Kalau boleh saya sampaikan dalam satu minggu terakhir kita sudah melakukan tes terhadap 39.268 orang baru, itu kira-kira kalau dihitung ekuivalennya adalah 3.688 orang per sejuta penduduk dalam seminggu. WHO menstandarkan seribu per sejuta penduduk dalam seminggu, jadi kita sudah di atasnya," sambungnya.
Dengan jumlah tersebut, kata Anies, Pemprov DKI telah melakukan tes kepada warga Jakarta sebanyak 4 kali lipat dari standar WHO.
"Alhamdulillah Jakarta sekarang telah melewati standar jumlah tes ini bahkan sudah melewati hampir 4 kali lipat standar WHO," kata Anies.
Meski demikian, menurut Anies, Jakarta masih belum dapat dikategorikan aman dari wabah virus Corona.
Alasannya, hal itu karena prosentase positivity rate atau perbandingan total kasus dengan yang diperiksa masih di atas syarat aman WHO.
"Secara kumulatif, nilai positivity rate kita adalah 5,2 persen, ini di bawah angka rata-rata nasional sebesar 12,3 persen. Ini menunjukkan bahwa nilai positivity rate di Jakarta itu masih sedikit di atas rekomendasi ideal WHO yaitu 5 persen atau di bawahnya. Tapi ini masih jauh di bawah batas maksimal yang pernah disampaikan WHO yaitu 10 persen, jadi maksimal 10 persen, idealya 5 persen, kita 5,2 persen. Apakah kemudian Jakarta aman? Tidak, belum," ucapnya.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu kemudian berpesan warga Jakarta harus waspada karena positivity rate Jakarta meningkat menjadi 5,9 persen.
Menurutnya, peningkatan itu terjadi karena jumlah tes yang dilakukan Pemprov DKI juga bertambah.
"Justru harus waspada karena dalam dua minggu terakhir nilai nilai positivity rate menunjukkan tren yang meningkat. Tiga minggu lalu nilai positivity rate di Jakarta untuk minggu tersebut 4,8 persen, dua minggu yang lalu naik menjadi 5,2 persen, lalu seminggu terakhir ini menjadi 5,9 persen. Jadi kita harus waspada 4,8, 5,2, 5,9. Nah di satu sisi kapasitas testing Jakarta kemampuan kita melakukan testing itu ditingkatkan," katanya.
Selain itu, Anies melanjutkan jumlah ruang isolasi dan ICU yang terisi juga mengalami penambahan.
Anies kembali mengimbau warganya untuk waspada.
"Lagi-lagi dua minggu atas tren keterisian ruang isolasi dan ICU, misalnya minggu lalu, keterisian tempat tidur isolasi itu adalah 42 persen, lalu minggu ini naik menjadi 44 persen. ICU semula 25 perssn, minggu ini naik menjadi 32 persen. Artinya kita harus waspada. Kita harus ekstra hati-hati," ujar Anies.
Dalam kesempatan itu, Anies juga meminta agar tidak ada fitnah kepada para tenaga medis, karena mereka saat ini tengah berjibaku bertaruh nyawa untuk menyelamatkan pasien yang terpapar Corona.
"Mari kita beri dukungan kepada seluruh tenaga kesehatan di negeri ini, mereka bertaruh nyawa, mereka bertarung setiap hari di medan tempur yang paling berat. Mereka yang paling berisiko terpapar virus, seluruh rumah sakit, seluruh puskemas, seluruh tenaga kesehatan, sungguh-sungguh berjibaku melawan virus dan mereka bekerja sepenuh hati menyelamatkan nyawa saudara-saudara kita yang terpapar dan harus dirawat," kata Anies.
"Karena itu, dukung mereka. Hentikan segala macam fitnah pada mereka, fitnah dengan isu-isu jahat seakan mereka sedang mencari keuntungan pribadi," sambungnya.
Anies mengatakan, apabila ada keluhan terhadap petugas kesehatan, buat laporan ke Dinas Kesehatan atau Kementerian Kesehatan. Bila perlu, kata Anies, laporkan ke Ombudsman RI, bukan dengan membuat isu dan fitnah.
Menurut Anies, masyarakat berhutang budi kepada para tenaga medis. Oleh karena itu, Anies mengajak masyarakat untuk mendoakan petugas kesehatan untuk senantiasa diberikan kesehatan.