Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan volume kendaraan selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi sebanyak lebih dari 6.000 unit. Jumlah itu mendekati angka rata-rata volume kendaraan di masa normal sebelum adanya PSBB.
"Di masa PSBB transisi terlihat grafiknya sudah mendekati di angka normal, hanya saja puncaknya terjadi pergeseran," ujar Syafrin dalam rapat pimpinan di Balai Kota, Kamis (2/7).
Syafrin menyebut, volume kendaraan di masa normal sebanyak 7.000 unit dan puncak volume kendaraan di pagi hari pukul 07.00 WIB sedangkan pada masa PSBB transisi puncak lalu lintas bergeser menjadi pukul 09.00 WIB.
Adanya pergeseran puncak lalu lintas merupakan indikasi imbauan gubernur untuk menutup sekolah, perkantoran dan beraktivitas di rumah, berjalan dengan baik.
Tren perubahan di masa PSBB transisi juga terjadi pada pengguna mobil. Dia menyebut pengguna mobil berkurang namun diketahui, mereka beralih ke kendaraan bermotor roda dua. Sehingga volume kendaraan motor bertambah 1,3 persen.
"Pergerakan moda share terjadi perubahan dari kondisi normal untuk mobil adalah 27,5 persen sementara proporsi roda dua adalah 71,5 persen maka pada masa transisi ini ada perubahan dari mobil ke roda dua ada peningkatan menjadi 72,8 persen, ada penambahan sekitar 1,3 persen untuk pergerakan orang menggunakan sepeda motor," jelasnya.
Kendati begitu, Syafrin menyatakan belum ada kondisi mendesak untuk kembali menerapkan sistem ganjil genap.0 mdk