Tanggal 10 April ini sebuah lembaga pemerintah dimotori Profesor dari UI berencana untuk mengadakan seminar, dengan mengundang penulis Belanda dan wartawan asing berkait dengan isu perang Tim-Tim.
Akan diangkat keterlibatan Prabowo pada PEMBAKARAN sebuah desa dimana diisukan ada 300 wanita yang dibunuh.
Nah saya mau sampaikan yang sebenarnya, bahwa benar desa itu memang DIBAKAR, tapi setelah DIKOSONGKAN oleh Prabowo Subianto.
Jadi Pak Prabowo menerima instruksi dari Jenderal di Jakarta untuk membakar sebuah desa yang ditengarahi banyak dihuni milisi. Prabowo nurut?? NGGAK! Diam-diam Prabowo bersama pasukannya, justru mengungsikan rakyat di desa tersebut, dan baru setelah desa tersebut tidak berpenghuni dibakar. Dan Prabowo pun kemudian lapor ke Jenderal di Jakarta, seolah dia sudah menjalankan perintah Sang Jenderal.
Jadi Prabowo memilih tidak menjalankan instruksi Jenderal di Jakarta, dari pada membakar rakyat.
Dan setelah mengetahui bahwa ia dikelabuhi Prabowo soal pembakaran desa itu, maka sejak saat itu Jenderal atasannya itu terus mencari kesalahan Prabowo, karena merasa dibohongi Prabowo.
Semua saksi anak buah Pak Prabowo masih ada, saksi dari penduduk dari desa itu juga masihada.
Prabowo MENYELAMATKAN rakyat di desa itu, dan nanti tanggal 10 oleh lembaga pemerintah dengan bantuan wartawan asing akan dibuat fitnah, Prabowo membunuh rakyat/wanita di desa itu.
Inilah mungkin bagian dari Perang Total itu…
***
Sinyalemen yang disampaikan Naniek S Deyang juga disampaikan oleh mantan Kepala Staf Umum TNI Letjen (Purn) Johannes Suryo Prabowo yang mengatakan dalam waktu dekat akan ada ftinah untuk membunuh karakter Prabowo.